Bagaimana Memunculkan Inovasi Dalam Tim
Dunia bisnis selalu bergerak dengan cepat dan menenggelamkan siapa saja yang gagal dalam menyesuaikan dengan perkembangan yang ada atau gagal dalam menciptakan inovasi. Tak peduli seberapa besar kapitalisais pasar, ia akan menumbangkannya juga, seperti kasus Nokia.
Kunci utama adalah inovasi, jika menginginkan keselamatan
dan keberlanjutan bisnis. Tetapi inovasi ini tidak serta merta muncul begitu
saja. Dibutuhkan komponen pendukung agar ia bisa tumbuh dan menghasilan sesuatu
yang baru yang pad akhirnya menjadi juru selamat bagi perusahaan.
Aspek utama adalah keterbukaan. Tingkat keterbukaan atau budaya keterbukaan sangat menentukan bagaimana perusahaan bisa memunculkan krrativitas dalam tim kerja dan bisa merawat semangat tim untuk terus berkarya.
Sering kali, inovasi muncul tetapi karena tidak adanya
budaya keterbukaan, dalam artian ide-ide yang muncul tidak mendapat tempat yang
nyaman bagi si inventor, atau lebih tepatnya sering diacuhkan. Nah, jika ini
terjadi maka ide-ide brilian akan mati dan orang akan malas memberikan ide nya
ia pikirkan.
Jadi ketika perusahaan memiliki keinginan karyawannya harus
kreatif dan bisa memberikan jawaban yang solutif atas permasalah yang ada maka
mau tidak mau, perusahaan harus menjadi tempat yang nyaman bagi semua ide yang
diberikan oleh karyawan, tidak peduli serendah apapun jabatan yang dimiliki
oleh si pemberi ide. Bisa saja ide tersebut berhasil jika dijalankan.
Disini juga berarti para top Manajemen sudah seharusnya mudah diakses tanpa harus ada sekat-sekat yang tidak berarti, sehingga siapapun bisa berbicara dengan para Top Leader dan siapapun tanpa harus merasa canggung untuk menyampaikan Idenya.
Aspek kedua yang harus diperhatikan adalah empati. Bagaimana para top manajemen bisa berempati dengan para bawahannya, Sebagaimana ini pernah dipraktekkan oleh mantan CEO Youtube Susan Wojcicki yang embuat pendapatan Youtube berkali-kali lipat dari sebelumnya. Ini disebabkan dengan hanya sedikit sentuhan emosional, setiap harinya yang ia lakukan kepada para bawahan.
Ia aktif menanyakan kabar, bagaimana liburannya dan bagaimana keadaan keluarganya, sehingga para bawahan merasa diperhatikan dan mendapat tempat yang baik dari sisi emosional diperusahan tersebut, alhasil perusahaan mendapat feedback yang luar biasa dengan hasil akhir berupa pendapatan Youtube melonjak drastis.
Aspek yang ketiga adalah rewarding, ini bisa berupa incentive maupun dukungan emosional. Setiap ide yang ditampung harus dikelola dengan baik dan harus ada titik akhir, mana ide atau inovasi yang bisa di praktikkan. Jika memang itu berhasil, si pemberi ide akan merasa puas dan tentunya da akan mendapat incentive, tetapi jikapun tidak berhasil setidaknya si pemberi ide akan merasa puas juga karena idenya bisa diterima oleh perusahaan. Karena semua ide atau inovasi tentunya perlu melalui beberpa proses trial and error. Seiring berjalan waktu ia akan terlihat titik lemah yang harus di perbaiki lagi atau memang langsung terlihat ketidakberdayaan dari inovasi tersebut, sehingga perlu dicarikan inovasi terbaru.
Kesimpulannya, inovasi akan muncul jika aspek utama seperti
keterbukaan, empati dan rewarding bisa berjalan dengan beriirngan dan menjadi
budaya bagi perusahaan.
Posting Komentar untuk "Bagaimana Memunculkan Inovasi Dalam Tim"