Memaknai Seni Rupa Bersama Para Maestro di Trimatra
"Seni itu bukan hanya kemampuan melukis yang baik, atau indahnya permainan senar gitar, tetapi seni itu ada sebuah ketrampilan menjadikan sesuatu menjadi lebih indah." Ujar pak Razuardi sore itu sambil membersihkan beberapa foto semasa ia bertugas dulu.
Dari kalimat itu dia mengatakan bahwa saya memiliki nilai seni. Walaupun, kala itu banyak memori nilai menggambar saya sangat rendah semasa Sekolah Dasar dulu.
Percakapan mengenai dunia seni terus saja kami lakukan sampai hari ini, tepatnya Sabtu, 26 Agustus 2023.
Kami mengunjungi peresmian galeri seni rupa @trimatra_art_gallery yang terletak di Desa Blower, Kecamatan Suka Ramai, Banda Aceh.
Galeri ini didirikan oleh Bapak Restu Wardhana, seorang seniman Nasional asli Aceh. Ia lama hidup di perantauan dan telah menghasilkan beragam karya.
Salah satu yang terlihat oleh saya yaitu miniatur Indrapatra dan Jiengki (alat tradisional untuk menumbuk beras sehingga menjadi tepung).
Selain itu deretan lukisan memenuhi ruangan galeri Trimatra ini.
Rasanya sangat fantastis dan mengarah kepada satu kesimpulan bahwa dunia seni ini akan selalu abadi jika karyanya terus dijaga. Dan mereka kelihatannya hidup untuk mengabadikan karya.
"Ini bukan soal uang, tetapi bagaimana bisa menghasilkan karya dan dinikmati bersama", ujar pak Din Saja di sela sela diskusi para seniman
Dengan mindset seperti ini, tak aneh jika seorang pensiunan (Pak Razuardi) sangat haus akan karya, bukan dinilai dari besarnya uang tetapi bagaiman ini bisa dinikmati bersama.
"Jangan rusak sebuah seni dengan uang, tetapi jadikan uang untuk menghasilkan sebuah seni yang bisa dinikmati bersama." Furqan
Posting Komentar untuk "Memaknai Seni Rupa Bersama Para Maestro di Trimatra"