Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Bagaimana Mengatur Finansial Berbasis Emas

Bagaimana mengatur finansial berbasis emas

Ketika ekonomi kita terganggu karena pandemic Covid 19, sebagian orang memilih menyelamatkan keuangannya dengan berinvestasi pada emas. Bukan tanpa alasan, selama ini emas dikenal dengan safe investment ataupun safe haven karena beberapa hal:

Pertama, dibanding uang yang sekarang kita miliki (fiat money) emas tidak akan menurun secara nilai karena miliki nilai intrinsik (intrinsic value). Kita bisa melihat bagaimana uang Rp.1000 rupiah di tahun 2000 tidak akan sama daya belinya di tahun 2020. Secara nominal atau angka masih sama tetapi secara daya belinya menurun.

Kedua, kita bisa juga melihat ketika perusahaan berkurang profit sehingga membuat saham rontok, emas juga menjadi pilihan para investor untuk menyelamatkan uangnya.

Ketiga, ketika bunga bank menurun drastis, orang juga juga bakal menyelamatkan uangnya dengan membeli emas. 

Dari tiga contoh diatas sangat layak untuk dipertimbangkan mengelola keuangan berbasis emas.

Pada tulisan sebelumnya (lihat lebih lanjut) saya juga sudah pernah menulis bahwa dalam 10 tahun terakhir emas menguat sebanyak 154 persen atau pertahunnya sekitar 15%. Dalam kalkulasi bisnis return sebanyak ini sangat patut di pertimbangkan, dikarenakan kita bisa mendapat return tanpa harus bekerja ditambah juga bisa melindungi asset dari inflasi.


Lalu bagaimana mengatur finansial berbasis emas?

Hal pertama yang harus anda lakukan adalah menulis semua pengeluaran yang wajib setiap bulannya, seperti biaya listrik, air, pulsa, biaya kontrakan, kebutuhan dapur dan sebagainya yang selanjutnya kita sebut saja dana kebutuhan hidup.

Setelah itu baru kita bagikan pendapatan kita ke dalam 3 bagian, yaitu untuk kebutuhan hidup, dana jaga-jaga atau darurat dan dana investasi.

Dari ketiga bagian tersebut dana untuk kebutuhan hidup dan dana darurat kita biarkan dalam bentuk cash sedangkan dana yang kita sisihkan dalam bentuk investasi kita alihkan dalam bentuk emas.

Nah, sebagai tambahan jika di akhir bulan dana yang awalnya kita alokasikan untuk kebutuhan hidup ternyata masih tersisa, dana itu kita alihkan ke dalam investasi.  Begitu juga dengan dana darurat yang tidak terpakai boleh diambil beberapa persen untuk dialihkan untuk investasi emas.


Gunakan Saat Terdesak saja

Emas yang kita miliki selanjutnya bisa digunakan kembali jika hanya dalam kondisi sangat terdesak saja, misalnya harus segera membeli rumah karena tidak memungkinkan untuk mengontrak lagi, itupun tidak disarankan untuk menjual semuanya, sebagai mahar bagi kaum pria yang ingin menikah,  sebagai jaminan untuk peminjaman di pegadaian dan sebagainya. Sehingga emas sendiri bisa dikatakan selain bisa melindungi aset juga mudah ditransaksikan jika membutuhkan uang secara mendadak.


Silahkan berikan komentar anda di bawah ini




FURQAN
FURQAN Hobi menanam dan beternak secara organik. Berkeinginan mewujudkan sistem ekonomi yang berkelanjutan.

Posting Komentar untuk "Bagaimana Mengatur Finansial Berbasis Emas"