Subprime Mortgage dan Keruntuhan Bank Investasi Terbesar Dunia “Lehman Brother”
Lehman Brothers adalah sebuah bank investasi global yang didirikan pada tahun 1850 oleh tiga bersaudara Lehman di Montgomery, Alabama, Amerika Serikat. Pada awalnya, perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan kapas, dan kemudian memperluas bisnisnya ke sektor perbankan dan investasi.
Lehman Brothers menjadi salah satu bank investasi terbesar dan paling sukses di dunia pada tahun 2000-an. Perusahaan ini beroperasi di berbagai pasar keuangan global, termasuk pasar saham, obligasi, derivatif, dan real estate.
Pada tahun 2007, perusahaan ini mencatatkan keuntungan sebesar
$4,2 miliar, yang merupakan rekor tertinggi dalam sejarah perusahaan.
Lehman Brothers mendapatkan beberapa penghargaan dari industri, seperti Best Global Investment Bank di 2007 Euromoney Awards, dan Investment Bank of the Year di 2008 Financial News Awards. Dan banyak membiayai proyek pembangunan seperti pembangunan pusat perbelanjaan besar, proyek pembangkit listrik, dan infrastruktur lainnya
Namun, pada tahun 2008 Lehman Brothers menjadi salah satu korban terbesar dari krisis kredit yang terjadi di Amerika Serikat. Krisis tersebut disebabkan oleh ledakan gelembung properti dan hipotek subprime (Subprime Mortgage) di Amerika Serikat, yang menyebabkan banyak bank dan lembaga keuangan lainnya mengalami kesulitan keuangan.
Pada tahun 2008, Lehman Brothers menjadi salah satu korban
terbesar dari krisis kredit yang terjadi di Amerika Serikat. Krisis tersebut
disebabkan oleh ledakan gelembung properti dan hipotek subprime (Subprime Mortgage) di Amerika
Serikat, yang menyebabkan banyak bank dan lembaga keuangan lainnya mengalami
kesulitan keuangan.
Apa itu Hipotek Subprime?
Hipotek subprime (Subprime Mortgage) adalah hipotek yang diberikan kepada peminjam yang memiliki kredit buruk atau tidak memenuhi syarat untuk memperoleh hipotek dengan suku bunga yang lebih rendah. Peminjam subprime biasanya memiliki riwayat kredit yang buruk, seperti keterlambatan pembayaran tagihan, penghasilan yang tidak stabil, atau terlalu banyak utang.
Pemberian hipotek subprime (Subprime Mortgage) pertama kali populer pada akhir tahun 1990-an dan awal 2000-an, ketika banyak peminjam yang tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan hipotek konvensional. Bank-bank dan lembaga keuangan memperkenalkan produk hipotek subprime dengan suku bunga yang lebih tinggi daripada hipotek konvensional, tetapi dengan persyaratan kredit yang lebih rendah.
Hipotek subprime (Subprime Mortgage) menjadi semakin populer pada tahun 2000-an, karena meningkatnya permintaan atas properti dan karena adanya pasar sekuritisasi hipotek subprime, yang memungkinkan bank-bank dan lembaga keuangan menjual pinjaman hipotek subprime (Subprime Mortgage) mereka kepada investor. Namun, pada saat krisis keuangan global pada tahun 2008, banyak peminjam subprime yang gagal membayar hipotek mereka, yang memicu krisis perumahan dan krisis keuangan yang lebih besar.
Inilah yang terjadi pada Lehman Brother
Lehman Brothers mengalami kerugian besar akibat kepemilikan portofolio hipotek subprime yang signifikan. Pada tanggal 15 September 2008, Lehman Brothers mengajukan permohonan kebangkrutan dengan hutang sekitar $600 miliar, yang merupakan kebangkrutan terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.
Kebangkrutan Lehman Brothers menyebabkan guncangan besar pada pasar keuangan global dan memicu krisis keuangan global yang menyebabkan resesi ekonomi di seluruh dunia. Kejatuhan Lehman Brothers juga menjadi pemicu bagi pemerintah Amerika Serikat untuk memberikan dukungan keuangan kepada lembaga-lembaga keuangan lainnya melalui program bailout, dengan tujuan untuk mencegah kejatuhan sistem keuangan global yang lebih besar.
Setelah kebangkrutan, Lehman Brothers menjual sebagian besar
asetnya dan membubarkan bisnisnya. Peristiwa ini menjadi pelajaran bagi dunia
keuangan tentang pentingnya pengaturan dan pengawasan yang lebih ketat pada
lembaga-lembaga keuangan untuk mencegah terjadinya krisis keuangan yang serupa
di masa depan.
Posting Komentar untuk "Subprime Mortgage dan Keruntuhan Bank Investasi Terbesar Dunia “Lehman Brother” "