Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Robot Trading Tak Seindah Hayalanmu (Part 2)


Robot Trading Tak Seindah Hayalanmu (Part 2)


Bagi Anda yang belum membaca Part 1 silahkan baca terlebih dahulu di link berikut : Robot Trading Tak Seindah Hayalanmu (Part 1) 

Lalu, Bagaimana Robot Trading Bekerja?

Pada dasarnya, Robot Trading Forex ini dibangun dengan komponen kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Dengan kemampuan membaca data historis  ia akan menentukan secara otomatis kapan mengambil posisi beli (buy),  jual(sell) dan tahan (hold). Trader atau pemilik akun tidak perlu repor-repot memperhatikan layar monitor sepanjang hari. Singkatnya hanya dengan membuka akun dan top up dana yang telah ditentukan, anda tinggal menerima hasilnya.

AI yang ditanam di dalam Robot Trading Forex sangat bergantung pada kemampuan si pemilik atau perancang Robot Trading  Tersebut. Mereka memiliki algoritma sendiri sehingga ketepatan dalam setiap pengambilan keputusan sangat bergantung pada algoritma yang ditanam pada Robot Trading.

Jadi setiap Robot Trading yang diciptakan memiliki algoritma yang berbeda dan ketepatan dalam mengambil keputusan yang berbeda.

 

Robot Trading Tak Akan Selalu Benar

Dalam perdagangan di pasar sekunder (sebutan pasar yang mempertemukan investor dengan investor lainnya, atau trader dengan trader lainnya), Robot Trading tidak akan selalu benar. Pasar selalu menyimpan banyak hal yang tidak mudah ditebak.

Kehadiran internet membuat sebuah berita baik positif maupun negatif akan menyebar dengan cepat dimana nantinya berpengaruh langsung pada pengambilan keputusan para trader. Dan ini bukan sesuatu yang bisa ditebak, kapan akan muncul berita positif sehingga harga saham, kripto maupun uang akan naik. Atau sebaliknya, kapan akan muncul berita negatif sehingga trader bisa membeli dengan harga murah.

Robot Trading Memutuskan Berdasarkan Algoritma Yang Ditanam Oleh Penciptanya

Lebih tepatnya Robot Trading berpedoman pada algoritma yang sudah diatur dan predictable berdasarkan data historis sedangkan pasar akan selalu melahirkan sesuatu yang tidak bisa ditebak.

Perang Rusia dan Ukraina menjadi salah satu peristiwa yang membuat ekonomi dunia terganggu. Salah satunya sektor energi. Kebijakan anggota Uni Eropa (UE) dan Amerika serikat melarang mengimpor komoditas dari Negara Rusia telah membuat harga  komoditas makin tidak stabil, termasuk harga  batubara yang ikut  naik.

Baca Juga : Robot Trading Tak Seindah Hayalanmu (Part 1)  

Negara Uni Eropa sangat tergantung pada pasokan gas dari Rusia yang mencapai 30% dari kebutuhan keseluruhannya. Ini juga berarti Uni Eropa akan mengimpor komoditas sejenis dari negara lain.

Bagi perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan, khsususnya yang memproduksi energi pasti akan memberikan angin positif bagi perusahaan dan investor.

PT. Adaro Energy baru baru ini mengumumkan akan melakukan buyback mulai bulan juni sampai september. Sentimen ini membuat sahamnya naik lebih dari 40%.

 

Grafik Saham PT. Adaro Energy

Ini membuktikan hal-hal yang tak terduga bisa membuat saham naik dan tidak selalu diiringi oleh data historis beberapa tahun atau puluhan tahun yang lalu. Isu politik, iklim, kelangkaan, perang, munculnya inovasi baru, kompetitor baru, dan sebagainya adalah hal yang tidak bisa diprediksi oleh Robot Trading.

 

Seandainya semua Trader dan Investor Memakai Robot, Akankah Pasar Akan Tetap Menguntungkan?

Saya coba membayangkan ketika dipasar sekunder, tidak ada lagi manusia yang mengambil keputusan jual (sell), beli (buy) dan tahan (hold),  semuanya ter-automasi oleh Robot Trading. Semuanya memakai Robot Trading dengan algoritma yang sama. Bisa dipastikan tidak ada lagi yang namanya transaksi. Mengapaa? Karena semuanya akan bertidak sebagai satu robot yang tidak memiliki algoritma yang berbeda. Walaupun dimiliki oleh orang yang berbeda, tetapi robotnya tetap sama.

 

Pasar menjadi tidak likuid, padahal salah satu kelebihan pasar sekunder adalah likuid. Semua komoditas bergerak karena adanya penjual dan pembeli. Penjual bisa mencairkan dananya karean ia bisa menjual komoditas, saham dan kripto.


“Ketika Pasar Sudah dikuasai oleh Robot Trading, Maka ia menjadi tidak menarik dan Tidak menguntungkan lagi.” Furqan

Baca Juga : Robot Trading Tak Seindah Hayalanmu (Part 1)  


FURQAN
FURQAN Hobi menanam dan beternak secara organik. Berkeinginan mewujudkan sistem ekonomi yang berkelanjutan.

Posting Komentar untuk "Robot Trading Tak Seindah Hayalanmu (Part 2)"