Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cerdas Belum Tentu Pintar Mengelola Keuangan

 

Psychology of Money

Banyak hal yang tak masuk akal, tetapi itu benar adanya. Dan itu sangat mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya orang yang memiliki kecerdasan dalam membangun gedung pencakar langit belum tentu pintar dalam mengelola keuangan.

Morgan Mousel dalam bukunya The Psychology of Money menjelaskan bahwa mengelola uang dengan baik tidak ada hubungannya dengan kecerdasan Anda dan lebih banyak berhubungan dengan perilaku Anda. Dan perilaku sukar diajarkan, bahkan kepada orang-rang yang sangat cerdas.

Untuk memperkuat pendapatnya, ia dengan menceritakan dua sosok fenomenal yang sempat menghebohkan Amerika Serikat, Yaitu Ronald Read dan Richard Fuscone. Keduanya memiliki latar belakang pendidikan yang sangat berbeda, pendapatan yang sangat berbeda bahkan karier yang sangat berbeda. Perbedaan keduanya bagaikan langit dan bumi. Tetapi diakhir cerita, anda akan tercengang bahwa kecerdasan memang tak ada sangkut pautnya dengan pintar dalam mengelola keuangan.

Ronald Read adalah seorang petugas kebersihan yang lahir di perdesaan Vermont. Dan ia orang yang pertama kali menamatkan SMA di keluarganya. Hidupnya sangat miris, untuk bersekolah ia harus menumpang mobil orang lain setiap harinya.

Setelah ia menamatkan SMA, ia mulai bekerja dan menghabiskan 25 tahun untuk menjaga pom bensin dan memperbaiki mobil di sana. Sisanya selama 17 tahun menyapu lantai JCPenney.

Dari hasil ia bekerja ia berhasil membeli sebuah rumah dengan dua kamar seharga $12.000 dan ia tempati sampai umurnya 92 tahun. Semua temannya mengenang dia sebagai orang yang hobi mencari kayu bakar

Selama 92 tahun ia hidup dengan sederhana dan tak ada yang mengetahui pasti apa yang dilakukannya dalam mengelola keuangan.

Fakta yang menarik, pada tahun 2014, ada 2.813.503 orang amerika yang meninggal, tak sampai 4000 orang yang memiliki asset lebih dari $8 Juta. Dan dia termasuk dalam salah satunya.

Ia mewariskan $2 juta untuk anak tirinya dan $6 juta untuk rumah sakit dan perpustakaan.

Semua orang bertanya-tanya, dari mana uang sebanyak itu dia dapatkan? Rupanya ia menginvestasikan uangnya selama puluhan tahun pada saham bluechiep. Dari sesuatu yang sangat kecil, tetapi terus ia lakukan dan pada akhirnya ia menciptakan kekayaan yang luar biasa.

Sebelum hebohnya berita tentang Ronald Read seorang petugas kebersihan, beberapa silam Amerika sempat dihebohkan juga oleh Richard Fuscone.

Ia seorang eksekutif di perusahaan Merrill Lynch, lulusan Harvard dengan gelar MBA. Semenjak umur 20 an ia sudah sangat kaya dan memiliki beberapa perusahaaan. Dia pernah memiliki hak paten atas sebuah komponen penting router WIFI, bayangkan pada usia semuda itu ia laksana memiliki apa yang semua oranglain inginkan. Uang yang banyak dan prestasi yang mencengangkan.

Foto Richard Fuscone 


Mantan CEO  Merrrill Lynch David Komansky memuji Fuscone dengan mengatakan bahwa ia memperoleh semua ini karena keahliaan bisnis, kepemimpinan, pertimbangan yang bagus, dan integritas pribadi. Bahakan Majalah Bisnis Crain’s pernah memasukkan dia dalam daftar pembisnis sukses dibawah 40 tahun.

Faktanya, kehidupan Fuscone sangatlah glamour dan tingkat kecerdasannya tentang mempertahankan kekayaan tak sebaik kariernya. Pada pertengahan tahun 2000 ia memperluas rumah dan meminjam uang yang sangat besar untuk  membangun rumah 11 kamar mandi, dua lift, tujuh garasi dan biaya pemeliharaan sebesar $90.000 perbulannya.

Bagi sebagian orang ini mungkin sangat masuk akal. Tetapi kelakuan konyol lainnya tak sampai disini saja.

Morgan Housel, salah satu saksi mata beberapa perilaku keuangan yang tak seharusnya Fuscone lakukan. Pada suatu hari, di sebuah hotel di Los Angles, Morgan Housel masih kuliah dan bekerja dihotel tersebut untuk memenuhi biaya hidupnya.

Fuscone datang dengan membawa segepok uang seratusan dolar sambil memamerkan kepada siapapun yang ada disitu. Padahal secara ilmu keuangan, itu tidak bermanfaat sedikitpun. Dan perilaku seperti itu sering ia lakukan ketika dalam kondisi mabuk.

Beberapa hari berikutnya, Fuscone memberikan uang kepada salah satu teman Morgan Housel, untuk dibelikan beberapa koin emas $1000. Tidak ada yang menyangka, koin tersebut rupanya digunakan hanya untuk mencari kesenagan dengan melemparnya ke laut, sambil mempeributkan siapa yang paling bagus pantulan diats air dan paling jauh.

Akhir cerita dari Fuscone dimulai pada tahun tahun 2008, ketika krisis melanda amerika, ia bangkrut karena banyaknya hutang dan asset yang tak likuid, kepada hakim ia mengatakan” Sekarang saya tidak memiliki pendapatan”, 

Tepat pada tahun 2014, salah satu asset yang paling berharga yaitu rumah di Greenwich yang memiliki kolam dalam ruangan itu disita untuk membayar hutang-hutangnya. 

Dari kedua cerita tersebut, setidaknya ini menggambarkan bahwa mengelola keuangan memerlukan keahlian khusus dan itu harus tercermin dalam perilaku nyata setiap harinya. Tidak peduli sepintar apapun anda dalam bidang yang anda geluti, jika anda tidak mau menata keputusan-keputusan keuangan anda dengan lebih bijak, maka anda akan berakhir seperti halnya Richard Fuscone.

 

 

 

 

 

 

FURQAN
FURQAN Hobi menanam dan beternak secara organik. Berkeinginan mewujudkan sistem ekonomi yang berkelanjutan.

Posting Komentar untuk " Cerdas Belum Tentu Pintar Mengelola Keuangan"