Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

[Peluang Usaha] Inovasi Purnawirawan TNI AL yang Berhasil Menurunkan Harga Pokok Produksi Pertanian


Arfian Noor ( Inventor Le Guna )

Siapa sangka seorang prajurit abdi negara ini berhasil memecah teka-teki dunia pertanian. Tingginya harga pupuk, pestisida dan insektisida menjadi salah satu faktor yang membuat banyak petani mengeluh.

Purnawirawan TNI AL ini bernama Arfian Noer,  mengatakan bahwa meningkatnya biaya saprodi (sarana produksi) memang sangat meresahkan petani. Pasalnya ini bisa mengakibatkan tingginya harga  pokok produksi petani dan rendahnya keuntungan yang diperoleh petani. Jika ini tidak segera ditemukan solusinya, bagaimana nasib petani dan bangsa kita nantinya?


Kemampuan beliau dalam menjelaskan beberapa permasalahan pertanian memang sangat luar biasa, mungkin jika orang baru mengenal beliau, akan terkesan seorang intruktur pertanian yang ahli dibidangnya. 


Dalam perbincangan itu Pak Arfian menceritakan awal mula ketertarikannya terhadap dunia pertanian. 

“ Waktu itu saya ditugaskan untuk ikut pelatihan selama sebulan di Bandung, disana cakrawala saya tentang dunia pertanian makin terbuka. Awalnya memang topik terbesar yang kami bahas disana adalah keamanan pangan. Keamanan pangan sendiri itu satu tingkat diatas topik ketersediaan pangan tetapi untuk mewujudkan keamanan pangan dan ketersediaan pangan kita perlu sebuah sistem bertani yang mampu mewujudkan hal itu. Oleh karena itu saya mencoba meracik  sebuah konsep Bertani yang mampu menjaga keamanan pangan, ketersediaan pangan, dan petani juga bisa sejahtera” Ujar Pak Arfian

Pak Arfian menawarkan sebuah konsep pertanian organic, melalui sebuah perusahaan Sociopreneur Bernama CV. AGRO KANAIAN SEJAHTERA dengan visi “Kami Hadir untuk Menjaga Keamanan Pangan dan Kelestarian Lingkungan”. 


Permasalahan apa yang ingin dipecahkan?

Hal pertama yang disinggung oleh Pak Arfian adalah kesejahteraan. Menurutnya kunci utama mensejahterakan petani itu ada pada bagaimana kita mampu menurunkan HPP (Harga Pokok Produksi). Ada dua biaya yang sering kita perbincangkan yaitu fix cost dan variable cost. Beliau mengatakan biaya bibit, tenaga kerja sangat sulit untuk diturunkan, katakanlah ini sebagai fix cost/biaya tetap, sedangkan ada biaya saprodi (sarana produksi) seperti biaya pupuk, pestisida dan herbisida yang selanjutnya beliau menyebutnya variable cost/biaya variable. 

Pak Arfian bilang, jika biaya saprodi ini bisa ditekan maka petani akan sejahtera. Konsep kesejahteraan petani yang beliau pahami sangat berbeda dari kebanyakan orang yang berpemahaman bahwa harga gabah harus dibeli dengan harga tinggi, tetapi beliau mengutarakan konsep yang berbeda yaitu jika HPP (Harga Pokok Produksi) bisa ditekan maka saat itulah kita sejahtera.


"Jika HPP (Harga Pokok Produksi) bisa ditekan maka saat itulah kita sejahtera" Arfian Noer(Formulator Le Guna)

Menurutnya menaikkan harga jual padi hanya akan menimbulkan masalah baru yang lebih besar. Jika padi mahal, otomatis harga jual beras juga mahal, begitu harga beras mahal, ini akan berimbas pada menurunnya daya beli beras di tingkat masyarakat. 

Sedangkan beras termasuk kedalam salah satu bahan pokok yang dijaga harga dan ketersediaanya oleh pemerintah. Jika beras mahal, dapat dipastikan kelaparan akan terjadi dimana-mana. Oleh karena, itu beliau lebih setuju jika saat ini kita berupaya menurunkan HPP ditingkat petani.

Pak Arfian juga mengatakan bahwa sampai saat ini kita masih kalah dengan produksi padi di Negara Thailand, buktinya kita msaih impor dan bukan hanya itu harga beras di Thailand juga lebih murah, Jika di Thailand kita bisa membeli beras dengan harga Rp.5000/kg bagaimana dengan Indonesia? Kita ini mahal berasnya, HPP tinggi, sejahtera juga tidak, Ini ibarat jatuh lalu tertimpa tangga.

Tidak hanya disitu beliau juga menyinggu tentang keamanan pangan. Baginya menjaga keamanan pangan mempunyai peran penting dalam menjaga keberlangsungan sebuah bangsa. Bangsa yang kuat tentu mampu menjamin ketersediaan pangan untuk rakyatnya, tetapi itu tidaklah cukup, bukan hanya “tersedia’ tetapi juga harus “aman” di konsumsi. 

Menurut data terbaru yang dikeluarkan oleh WHO ada 600 juta kasus penyakit yang timbul disebabkan oleh tidak amanya pangan yang dikonsumsi. Menurutnya dari hasil riset yang pernah di bacanya juga tidak kalah menakutkan, beberapa penemuan di beberapa daerah tingkat residu kimia sudah mencapai 25% sedangkan angka maksimal sekitar 12%. 

Jadi masih amankah kita sekarang?


Solusi yang ditawarkan

Pada dasarnya Pak Arfian setuju pada satu kata “Back to Nature, Back to Organic” dari sini beliau mengajak untuk beralih pada cara bertani yang ramah lingkungan, dengan tidak memakai pupuk, pestisida dan herbisida berbbahan kimia sintetis. 

Namun, untuk sepenuhnya beralih pada pertanian yang organik, ini tentu membutuhkan waktu, kerja lebih Panjang, modal tambahan, harus belajar kembali tentang bagaimana meracik pupuk, pestisida dan herbisida secara organik. Sehingga kebanyakan petani akan mengeluh dan tidak sanggup untuk menjalankannya.

Nah disinilah sebenarnya Pak Arfian menawarkan konsep pertanian organic dengan mengaplikasikan  produk Le Guna yang telah diteliti beberapa tahun terakhir. Dengan menggunakan Le Guna petani  sebenarnya telah mendapat sebuah inovasi yang murah dan tepat guna sehingga petani tidak lagi harus menghabiskan waktu, tenaga dan finansial terlalu banyak.


Inovasi Terbaru Pak Arfian yang diberi nama Le Guna

Dengan adanya Le Guna memang tidak sepenuhnya petani lepas dari pupuk kimia, tetapi disini Le Guna mampu menekan penggunaan pupuk kimi minimal 40% bahkan beberapa petani menurunkan pemakaian pupuk kimia sampai 70% dan ternyata tingkat produksi tidak mengalami penurunan. Tidak hanya itu Le Guna ini bisa digunakan sebagai anti hama seperti tikus, ulat dan hama lainnya.


"Le Guna Bukan hanya bisa digunakan sebagai pupuk organik tetapi juga bisa sebagai pestisida organik" Arfian Noer (Formulator Le Guna)

Tantangan

Solusi yang dikemas dalam bentuk Produk Pembenah Cair Organik ini membawa misi untuk merubah pola Bertani masyarakat menjadi sistem pertanian organic. Tentunya tantangan utamanya adalah bagaimana merubah mindset petani yang sudah terbiasa dengan tata cara pertanian konvensional/non organic. 

Pak Arfian mengatakan bahwa kita harus terlebih dahulu menjelaskan bagaimana cara kerja alam, bagaiamana tumbuhan hidup bisa hidup, bagaimana alam menyediakan makanan bagi tumbuhan, organisme apa saja yang membantu menyediakan makanan bagi tumbuhan, apa saja yang harus dihindari selama bertani, apa yang harus dilakukan agar terhindar dari hama dan sebagainya.

Walaupun sebenarnya Pak Arfian bisa saja menjual Le Guna dengan cara yang praktis yaitu dengan menggunakn Le Guna Pemakaian Pupuk berkurang minimal 40%, tetapi dari awal Cv.Agro Kanaian Sejahtera didirikan dengan misi Sociopreneur, yaitu tidak hanya fokus pada keuntungan semata tetapi juga menginginkan perbaikan nilai sosial khususnya di bidang pertanian organik.


Peluang Usaha

Peluang usaha untuk memasarkan produk pertanian organic sangatlah besar. Besarnya pasar (market size) dari usaha ini bisa diukur dari jumlah lahan pertanian yang ada di sekitar kita. 

Mari kita lihat potensi pasar dari dua kategori saja yaitu tanaman pangan dan tanaman semusim.

Tanaman Pangan (Sumber Gambar: BPS Bireuen)


Jenis Tanaman Pangan Semusim (Sumber Gambar: BPS Bireuen)

Dari kedua data, kita hitung saja potensi market dari komoditas padi. Luas sawah di kabupaten bireuen 38,837 Hektar, sedangkan penggunaan Le Guna sebanyak 10 Liter perhektar. Ini artinya kebutuhan pasar mencapai 388.370 Liter. Jika harga Le Guna ditingkat Konsumen Rp.60.000/Liter maka jumlah valuasi pasarnya mencapai Rp.23.302.200.000.

 

MARI BERGABUNG BERSAMA LE GUNA

Kabar Baiknya CV. AGRO KANAIAN SEJAHTERA membuka peluang bagi siapa saja yang ingin bergabung mensejahterakan petani untuk menghasilkan produk-produk pertanian yang sehat dengan menjadi reseller di wilayah masing-masing. 

Khusus Pendaftar reseller dan distributor sebelum tanggal 31 Desember 2021 akan mendapat potongan harga 10% dari harga tingkat reseller  biasanya.


FURQAN
FURQAN Hobi menanam dan beternak secara organik. Berkeinginan mewujudkan sistem ekonomi yang berkelanjutan.

Posting Komentar untuk "[Peluang Usaha] Inovasi Purnawirawan TNI AL yang Berhasil Menurunkan Harga Pokok Produksi Pertanian"