Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Bosan Itu Wajar Tetapi Berhenti adalah Kesalahan

Begitu bangun pagi, kita langsung sembahyang subuh, hal ini menjadi rutinitas yang wajib bagi setiap muslim. Setelahnya kita akan mengisi dengan kegiatan yang sudah terjadwal sebelumnya, ada yang mengaji, membaca, olahraga ada juga yang langsung sarapan karena harus memulai kerja ditempat yang jauh.


Melakukan serangkaian rutinitas diatas terkadang membuat kita bosan. Alhasil ada yang mencoba mengubah urutan kegiatan supaya tidak terlihat monoton, seperti misalnya habis sembahyang subuh langsung olahraga dan setelahnya baru membaca buku, ada juga yang sarapan terus langsung melanjutkan tidur apalagi semalam terlanjur molor jadwal tidurnya.

 

Setelah saya membaca, mendengar dan  merenung selama beberapa waktu tindakan tersebut adalah salah total. Ada satu kalimat yang cukup menohok dari Elon Musk, kira- kira dia berkata “ Success is about high tollerance of pain” yang berarti bahwa kesuksesan itu tentang bagaimana tingkat toleransi kita terhadap kesakitan.

 

Loh, kenapa sukses diasumsikan dengan kesakitan? Bukannya sukses itu sesuatu yang enak, glamour, dipuji banyak orang, banyak pengikut, apa yang kita mau bisa terpenuhi, apalagi sukses dibidang bisnis pasti uangnya bisa buat keliling dunia setiap tahunnya? 


Faktanya menjadi sukses itu tidak demikian, ada proses yang terus kita lalui, ada rutinitas yang harus kita kerjakan, ada rasa bosan yang harus kita tangani setiap hari. Ya saya setuju dengan apa yang dikatakan oleh Rianto Hastono, bahwa kita belum dikatakan sukses kalau belum bosan.

 

Bosan memang adalah hal yang alami tetapi tidak melakukan sesuatu karena bosan itu adalah hal yang salah. Padahal kita tahu untuk menjadi sukses dibidang yang sedang kita geluti kita harus menerapkan rutinitas dengan disiplin tanpa mengenal alasan. Karena keahlian ataupun kesuksesan adalah hasil dari rutinitas yang disiplin.


Seorang petani pinang, harus konsisten membersihkan kebun, melakukan pemupukan dan menjaga dari hama selama 4 tahun agar pinangnya berbuah. Seorang web designer harus terus mengupdate informasi tentang dunia website jika ingin hasil karyanya dibeli dengan harga yang pantas. Begitu juga dengan seorang penulis harus terus membaca dan menulis jika ingin tulisannya selalu menginspirasi dirinya sendiri dan oranglain.

 

Fakta menariknya juga adalah dunia ini berjalan karena disiplin. Matahari terbit di timur dan terbenam di barat, gravitasi membuat benda tetap jatuh ke bawah (tertarik ke bumi), pisau yang tajam akan selalu bisa digunakan untuk memotong ikan di dapur, kita juga setiap hari memakan nasi karena petani konsisten menanam padi bahkan sampai dengan mobil bisa selalu ngebut karena Pertamina tidak absen memproduksi pertamax. Jika semua hal didunia ini berjalan dengan konsisten tanpa bosan lalu kenapa kita bosan?

 

Bagi kita yang suka gonta-ganti rutinitas karena perasaan bosan biasanya disebabkan oleh usaha kita tidak kunjung menunjukkan hasil, mungkin kita mentargetkan sesuatu yang besar dan membutuhkan waktu untuk berhasil diluar prediksi awal. Yang harus dilakukan adalah syukuri setiap rutinitas yang kita lakukan setiap hari karena proses itu sendiri adalah keberhasilan. Ingat bahwa untuk sukses memerlukan proses, jika prosesnya berhasil dilakukan setiap hari, maka kesuksesan adalah hasil pasti yang akan segera kita dapati. Jadi mulailah mencintai proses dan menikmatinya.

 

"Bosan Memang Wajar Tetapi Berhenti adalah kesalahan. Cintailah Proses dan Biarkanlah Kesuksesan Menjadi Pemanis Perjuangan"

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


FURQAN
FURQAN Hobi menanam dan beternak secara organik. Berkeinginan mewujudkan sistem ekonomi yang berkelanjutan.

Posting Komentar untuk "Bosan Itu Wajar Tetapi Berhenti adalah Kesalahan"