Era Baru Kapitalis : Ketidakpastian, Pilihan, Konsumen Yang Semakin Pintar dan Transaksi Yang Lebih Memuaskan
Di
zaman sekarang, kita sering mendengar “uncertainty” atau ketidakpastian.
Banyak perusahaan yang jaya di masa lampau, seakan tidak berkutik dengan
perubahan yang terjadi. Saya hidup ketika teman-teman di sekeliling saya dengan
bangganya memamerkan hape terbarunya. Yaps kala itu hape yang menyurupai kodok
atau lebih dikenal dengan hape kodok yang diproduksi oleh perusahaan nokia itu menjadi
salah satu hape legendaris dimasanya. Mempunyai kapasitas penyimpanan yang
besar dan kamera yang jernih dibading dengan hape merek yang lain. Sayangnya
kemegahan Nokia tidaklah mampu bertahan untuk tetap menjadi rajanya hape dunia
dan beberapa tahun lalu Nokia akhirnya mengumumkan kebangkrutannya.
Jika
zaman dulu kita hanya mengenal merek hape seperti Nokia, Samsung dan Motorolla
yang hanya dimiliki oleh orang tertentu saja. Tetapi sekarang bukan hal aneh
jika mulai dari anak yang sekolah TK (Taman Kanak-kanak) sampai dengan orang tua sudah bisa menggunakan
hape pintar dengan berbagai merek terbaru mulai dari Xiomi, Realme, Oppo, Iphone,
Samsung, dan masih banyak lagi.
Dari
sini kita bisa melihat bahwa di zaman sekarang perusahan yang menyediakan satu
produk yang sama bukan hanya berasal dari satu atau dua perusahaan saja tetapi telah
hadir puluhan perusahaan yang menawarkan berbagai variasi produk untuk satu
kategori saja. Artinya tingkat persaingan makin tinggi, produk makin bervariasi
dan tentunya konsumen memiliki banyak pilihan.
Sama
juga ketika saya masih kecil dan terkena penyakit demam, tentunya pilihan
pertama yaitu dibawa ke dokter umum langganan orang tua. Jikapun tidak sembuh
akan di rujuk ke dokter anak. Kala itu dokter masih terbatas, dan kita hanya
memiliki dua pilihan yaitu dokter umum (dr.A) dan dokter anak (dr.B). Saat ini ketika adik saya
sakit kami memiliki banyak pilihan pilihan. Dari dokter umum A1 sampai A9 begitu juga dengan dokter anak dari B1
sampai B5. Kami bebas memilih dokter
mana yang paling enak diajak konsultasi, yang paling bagus pelayanan dan
efektivitas obat yang diberikan, tentunya juga dengan biaya yang paling
terjangkau.
Alan
Murray dalam bukunya The Wealth O Choices “ How The New Economy Puts Power
In Your Hands And Money In Your Pocket” Menjelaskan secara sangat gamblang
bagaimana perbandingan ekonomi di masa lampau dan sekarang.
“ Itu adalah waktu yang sederhana. Lebih sedikit pilihan
berarti lebih sedikit kerumitan, lebih sedikit kebingungan. Bisnis lebih
cenderung memperlakukan pekerjanya seperti keluarga. Upah tidak boleh terlalu
banyak menyimpang, karena dapat menimbulkan persaingan dalam perusahaan.
Pekerjaan sering kali seumur hidup. Segalanya stabil, nyaman, dan dapat
diprediksi.” (Alan Murray)
“It
was a simple time. Fewer choices meants less complexity, less confusion.
Businesses were more likely to treat their workers like family. Wages weren’t
allowed to diverge too much, for fear of creating rivalry in the company.
Employment was often for life. Things were stable, comfortable, and predictable.”
Alan Murray
Alan
Murray menegaskan posisi kita sekarang sangat berbeda jauh denga napa yang
dihadpi oleh orangtua kita di zaman dahulu dengan sebuh kalimat yang sangat
tegas “ Not My Father’s Economy”. Baginya di zaman sekarang dunia menjadi
semakin kecil, kompetisi lebih ketat, dan pilihan semakin banyak.
“The world has gotten smaller; competition has gotten more intense: choices have become more plentiful." Alan Murray
Di
samping itu dia juga mengambarkan bagaimana perilaku pekerja sekarang yang
sangat bebas memilih layaknya seorang agen.
“Kekayaan
besar dibuat, secara harfiah dalam semalam. Pekerja telah menjadi agen bebas,
sering berpindah pekerjaan dan merasakan sedikit loyalitas kepada majikan
mereka/pemberi kerja, yang menunjukkan sedikit loyalitas sebagai imbalan”.
(Alan Murray)
"Vast fortunes are made, literally overnight. Workers have become free agents, shifting jobs frequently and feeling litte loyalty to their employers, who show little loyalty in return."Alan Murray
Choices,
Informed Consumer And Better Dealing
Tidak
seperti konsumen di masa lalu yang tidak memiliki banyaknya pilihan, di masa
sekarang konsumen memiliki pilihan yang beragam atas produk yang diinginkan.
Satu produk dengan level harga dan kualitas yang berbeda, bahkan kualiatas yang
sama dengan harga yang berbeda. Ini memaksa banyak perusahaan untuk menonjolkan
kelebihannya masing-masing atas produk yang ditawarkan (Unique Selling Point).
Dilain
sisi para konsumen mulai memiliki pengetahuan atas produk yang akan dibelinya,
mulai dari kualitas produk, harga, pelayanan dan sebagainya. Jadi tidak aneh
setiap calon pembeli yang datang ke sebuah toko untuk membeli suatu barang
tidak serta merta dengan kepala yang kosong, alias mereka adalah pembeli atau
konsumen yang telah memiliki pengetahuan tentang barang ayang akan dibeli (Informed
Consumer).
Contoh
konkret yang biasa kita praktikkan adalah ketika kita ingin membeli sebuah
smartphone. Sebelum memutuskan membeli di toko terdekat, pastinya kita akan
mencari tahu dulu merek smartphone yang ingin kita sasar, tipe hape, spesifikasi
dan tentunya harga.
Tentunya
semua merek smartphone akan menawarkan spesifikasi dan tipe tertentu dengan harga
yang berbeda. Kebanyakan dari kita pasti akan mencari mana smartphone yang
memiliki spesifikasi yang sama tetapi paling murah dibading smartphone
sekelasnya.
Begitu
kita mendapati harga yeng termurah dari hasil pencarian kita di marketplace,
ini akan menjadi acuan kita untuk mendapat harga yang kita inginkan di toko
smartphone terdekat. Dan mereka penjual smartphone tidak bisa memainkan harga
yang merugikan konsumen mahal mereka harus mencari cara agar harga smartphone
tidak beda jauh dengan harga di marketplace bahkan kalua bisa lebih murah dari marketplace.
Jadi
dengan banyaknya perusahaan yang ikut andil memproduksi satu kategori produk,
hadirnya internet yang memberikan informasi kepada konsumen, dampaknya akan
memudahkan konsumen mendapatkan produk terbaik dengan harga yang terbaik (better
dealing)
No
Other Way
Perubahan
yang terjadi adalah dampak dari kemajuan yang kita ciptakan. Menciptakan
internet misalnya akan membawa perubahan dalam sistem informasi, sistem bisnis
dan sistem kehidupan kita pada umumnya.
Jalan
satu-satunya adalah menyesuaikan diri dan berinovasi secepat mungkin. Tanpa itu
semua maka kita hanya akan menjadi pecundang di hadapan perubahan zaman. Allan
Murray mengatakan bahwa di zaman sekarang banyak yang akan datang dan mati
begitu saja. Mungkin ini kata yang tepat untuk mengambarkan bagaiamana iklim
bisnis yang terjadi saat ini. Kita bukan hanya sekedar menciptakan tetapi perlu
terus bertahan dan berkembang agar menjadi pemenang.
Posting Komentar untuk "Era Baru Kapitalis : Ketidakpastian, Pilihan, Konsumen Yang Semakin Pintar dan Transaksi Yang Lebih Memuaskan"