Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Penyebab Lord & Taylor Perusahaan Ritel Terbesar Amerika Bangkrut

 


Lord & Taylor
adalah sebuah departemen toko yang didirikan pada tahun 1826 oleh Samuel Lord dan George Washington Taylor di New York City, Amerika Serikat. Dan termasuk salah satu toko retail tertua dan terbesar di Amerika Serikat. Awalnya, toko ini bernama "Lord & Taylor Dry Goods" dan menjual berbagai macam produk, termasuk pakaian, kain, dan aksesoris. 

Pada tahun 1870, Lord & Taylor pindah ke lokasi baru di Fifth Avenue, yang saat itu merupakan jalan yang sedang berkembang menjadi pusat perbelanjaan mewah di New York City. Toko ini terus berkembang dan memperluas jangkauannya dengan membuka cabang di kota-kota besar lainnya di Amerika Serikat.

Selama bertahun-tahun, Lord & Taylor dikenal sebagai departemen toko mewah yang menawarkan produk-produk berkualitas tinggi dan pelayanan yang baik kepada pelanggannya. Toko ini juga sering dianggap sebagai pelopor dalam bidang pemasaran dan promosi, dengan memperkenalkan berbagai inovasi, seperti menawarkan diskon untuk pembelian pertama kali, mengadakan pesta pameran dan pertunjukan busana, dan memperkenalkan program loyalitas pelanggan.

 


Pada tahun 2006, Lord & Taylor diakuisisi oleh NRDC Equity Partners, sebuah perusahaan private equity. Setelah diakuisisi, toko ini menjalani beberapa perubahan, termasuk mengubah fokus dari produk-produk mewah ke produk-produk yang lebih terjangkau dan memperbarui strategi pemasaran dan penjualan online.

 

Nah, pada awal 2020, mereka mengumumkan bahwa mereka akan menutup semua gerai fisik mereka setelah mengalami kebangkrutan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kebangkrutan Lord & Taylor, di antaranya:

 

1. Perubahan gaya hidup konsumen

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak konsumen beralih ke belanja online dan mengurangi belanja di toko fisik. Hal ini berdampak negatif pada penjualan Lord & Taylor yang mengandalkan gerai fisiknya.

 

2. Persaingan sengit

Industri ritel AS sangat kompetitif, dan Lord & Taylor bersaing dengan merek-merek besar lainnya seperti Macy's, Bloomingdale's, Nordstrom, dan Amazon. Persaingan yang ketat ini membuat sulit bagi Lord & Taylor untuk bersaing dalam pasar yang semakin ketat.

 

3. Pengelolaan yang buruk

 Lord & Taylor telah berganti kepemilikan beberapa kali selama beberapa tahun terakhir dan beberapa pemilik tidak berhasil mengelola merek dengan baik. Kebijakan dan keputusan manajemen yang buruk telah menyebabkan penurunan kinerja dan mengakibatkan hutang yang semakin meningkat.

 

4. Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 telah memperburuk situasi ekonomi dan mempercepat peralihan konsumen ke belanja online. Situasi ini sangat berdampak pada toko-toko fisik seperti Lord & Taylor, yang dipaksa untuk menutup toko-toko mereka untuk sementara waktu, dan pada akhirnya mempercepat kebangkrutan mereka.

FURQAN
FURQAN Hobi menanam dan beternak secara organik. Berkeinginan mewujudkan sistem ekonomi yang berkelanjutan.

Posting Komentar untuk "Penyebab Lord & Taylor Perusahaan Ritel Terbesar Amerika Bangkrut"